
Unit artileri dari Divisi Gunung SS ke-13 'Handschar' sedang beraksi

SS-Gruppenführer
Artur Phleps, komandan Divisi Gunung Sukarelawan SS ke-8 'Prinz Eugen',
sedang mencoba memakai tarbus khas Handschar, fez, dalam kunjungannya
ke Zagreb di bulan Februari/Maret 1943
Dalam
mencermati perjalanan sejarah, kita tentu harus menilainya dengan
keadaan di masa itu sendiri. adalah fakta yang tidak terbantahkan bahwa
Muslim Bosnia, dan juga banyak Muslim lainnya di masa Perang Dunia II
bersekutu dengan Nazi Jerman. Jumlah pasukan Muslim yang bergabung
dengan Nazi cukup banyak: sekitar 5.000 orang Arab, 2.000 Muslim India,
40.000 Muslim Bosnia dan Sandzak, 30.000 Muslim Albania, 75.000 Muslim
Kaukasus Utara, 40.000 Muslim Tartar Volga, 180.000 Muslim Turki, 20.000
Muslim Tatar Krim, dan juga 200.000 Muslim Soviet dimana yang terakhir
ini bertugas sebagai tenaga pembantu dalam berbagai pekerjaan kasar
dalam Wermacht atau angkatan perang Nazi Jerman (baca: Legiun Muslim
Hitler; N. Hidayat; Nilia Pustaka, 2007)
Bahkan
ada juga orang Indonesia yang menjadi bagian dari tentara Nazi Jerman
(meskipun tidak diketahui apakah dia muslim atau bukan). Walau sejarah
Indonesia tidak banyak membuka diri terhadap jasa Nazi Jerman atas
perang kemerdekaan Indonesia, namun jasa pasukannya Adolf Hitler ini
bagaimana pun ada. Ini fakta : Salah satu instruktur pertama badan
intelijen resmi Indonesia adalah seorang perwira U-Boat Nazi Jerman yang
mendarat di Jawa. Kolonel Zulkifli Lubis, bapak intelijen Indonesia,
dilatih olehnya.
Bukan
itu saja, di Indonesia pun pernah berdiri partai yang mengekor partai
Nazi, walau tidak mendapat sambutan meriah kala itu (baca: Orang Nazi
dan Partai Nazi di Indonesia: Kaum Pergerakan Menyambut Fasisme; Wilson;
Komunitas Bambu, 2008)
Para prajurit Handschar sedang bahu-membahu menarik entah apa di alam pegunungan wilayah Balkan yang menjadi daerah operasinya, Mei 1944
Dalam
Jihad Afghan, para Mujahidin pun juga bersekutu dengan CIA bukan?
Bahkan Ahmad Shah Masood pun ternyata pernah menjadi kaki-tangan dari
CIA, seperti halnya Gulbuddin Hekmatyar, Rassul Sayyaf, dan lainnya. Dan
seorang Usamah bin Laden pun pernah dipelihara CIA. Beberapa bulan
sebelum kejadian 911, Usamah sakit dan dirawat di Pakistan. Kepala CIA
Timur Jauh dan Kepala Intelijen Pakistan menjenguknya. Ini merupakan
salah satu fakta jika peristiwa 911-WTC merupakan insider job.
Dalam
Perang Dunia II, Mufti Palestina AlHusayni memang bersekutu dengan Nazi
dan kawan baik dari Adolf Hitler. Mereka di kala itu saling
memanfaatkan. Sejarah sekarang, dengan berbagai dokumennya yang telah
dideclassified-kan, telah membongkar fakta jika segala 'kebuasan' Nazi
Jerman dalam Perang Dunia II ternyata didukung penuh dengan dana amat
besar dari Rockefeller dan kakek George Walker Bush, dua keluarga
berpengaruh Yahudi Dunia. Al-Husayni tentu saat itu, sepertinya, tidak
tahu akan fakta jika Hitler pun tengah diperalat Yahudi!
Dan
tentang permusuhan Yahudi terhadap umat Islam, itu bersifat abadi
hingga akhir zaman. Jadi, bukan karena Muslim Bosnia sekutu Nazi Jerman
yang menyebabkan itu, tapi karena Yahudi adalah tentaranya Dajjal dan
Muslim adalah tentaranya Muhammad SAW.
Seragam prajurit Handschar
Dalam
hubungannya dengan Nazi, puluhan ribu Muslim Bosnia direkrut Hitler dan
dikelompokkan ke dalam Brigade Handjar atau yang resminya bernama 13.
Waffen Gebirgs Division de SS ‘Handschar’ (kroatische Nr.1). Ini legiun
Muslim Bosnia pertama yang direkrut di akhir tahun 1943.
Pada
Juli 1944, dibentuk Legiun Muslim Bosnia kedua bernama 23. Waffen
Gebirgs Division der SS ‘Kama’ (kroatische Nr.2) atau Brigade Kama.
Kedua legiun atau brigade ini akhirnya digabungkan Himmler menjadi satu
kesatuan yakni IX. Waffen-Gebirgs Korps der SS (kroatisches). Pasukan
ini menderita kekalahan mengikuti kekalahan pasukan induknya,
Nazi-Jerman, dan menyerah kepada pasukan Inggris di Saint Veit de Glan
di Austria, 12 Mei 1945.
Siapakah
Imam Al-Husayni? Dia adalah seorang Mufti Besar Palestina sejak 1921
hingga 1948. Keturunan Klan Husayni ini sangat keras menentang rencana
perpindahan kaum Yahudi yang terserak di seluruh dunia ke Palestina,
sebagaimana mandat dari Kongres Zionis Internasional I di Basel, Swiss,
tahun 1897. Sebab itu, Inggris yang mendukung penuh rencana Zionis
Yahudi itu memburunya. Pada tahun 1941 Husayni bertemu empat mata dengan
Adolf Hitler. Hitler terkagum-kagum padanya.
Seperti
yang sudah disinggung banyak literatur. Adolf Hitler dengan keyakinan
rasialnya meyakini jika bangsa Aryan merupakan jenis manusia unggul yang
berasal dari ras Romawi kuno yang perkasa, tinggi besar, berkulit
putih, rambut jagung, dan mata yang biru bersinar. Melihat sosok Husayni
yang tinggi besar, berkulit putih, berambut jagung, dengan mata yang
biru bercahaya, Hitler terpesona dan menduga kuat jika Husayni masih
satu keturunan dengan bangsa Romawi, nenek moyang ras Aryan.
Sebab
itu Adolf Hitler sangat menghormati Husayni. Apalagi kepentingan
politik keduanya dalam hal permasalahan Yahudi dunia sama. Husayni
memusuhi Yahudi karena ingin mempertahankan tanah suci Palestina,
sedangkan Hitler memusuhi Yahudi karena dendam sejarah dan juga
pandangan politik rasialnya. Keduanya pun bersekutu.
Dalam
perang hal tersebut sangat dimungkinkan. Kepentingan bersama bisa
menyatukan dua kelompok yang sepertinya tidak mungkin disatukan. Mungkin
lebih kurang sama seperti fakta politik di negeri ini sekarang, dimana
kelompok Islam Liberal dan NeoLib (plus kelompok kuffar palangis)
ternyata bisa didukung “kelompok Islam literal berjenggot”. Semua itu
bisa dimungkinkan karena kesamaan kepentingan yang bernama: Kekuasaan.
Kita tahu jika yang namanya “Kekuasaan” sekarang ini memiliki arti
sebagai “Boleh merampok uang umat sebanyak mungkin dengan resmi dan
legal”. Itu saja.
sumber : http://alifrafikkhan.blogspot.com/2009/10/divisi-gunung-ss-ke-13-handschar.html (dengan perubahan)
0 komentar:
Posting Komentar